- Home >
- Virtualisasi Cloud Computing
Posted by : Unknown
Sabtu, 15 April 2017
Jika pada jaman dulu komputer mainframe +
data centernya begitu besar dan memakan banyak resource. Maka dalam
perkembangan selanjutnya muncullah PC hingga laptop yang ukurannya sudah
semakin kecil dan portabel. Begitu pula dengan perangkat server jaman
sekarang. Hingga akhirnya mulai diperkenalkanlah virtualisasi.
Virtualisasi merupakan teknik yang
digunakan untuk membuat suatu objek maya dari sebuah objek nyata, namun
memiliki kemampuan yang sama dengan objek nyata. Salah satunya adalah
perkembangan virtualisasi pada platform IT.
Pada awal kemunculannya, virtualisasi hanya digunakan sebagai trial (percobaan) dari penggunaan sistem operasi.
Kompetisi perkembangannya pun bersifat
proprietary (berlisensi, berbayar dan memiliki sifat pengembangan
tertutup). VMWare memulai kompetisi pada tahun 2001 dengan produknya
VMWare ESX Server, yang sekarang bernama Virtuozzo dan bertengger di
puncak hingga tahun 2006 ketika XEN meluncurkan produknya yang secara
komersial diberi nama XenServer.
Pada tahun 2007, komunitas Open Source
dipimpin oleh Qumranet merilis KVM yang selanjutnya dimasukkan dalam
kernel Linux agar bisa digunakan lebih berkelanjutan.
Deskripsi Pasar Virtualisasi
Kebutuhan akan pengurangan sumber daya
perangkat server menjadi pendorong utama pergerakan ekonomi
virtualisasi. Fleksibilitasnya yang tinggi menjadikan virtualisasi
semakin diminati.
Beberapa solusi virtualisasi bagi pasar tersebut antara lain:
- Hypervisor untuk pembuatan mesin server virtual.
- Teknologi virtualisasi untuk berbagi pakai sumber daya sistem operasi (biasa disebut containers).
- Manajemen administratif untuk virtualisasi server.
- Manajemen yang ditanamkan untuk virtualisasi server, seperti migrasi secara live, otomasi dasar dari beberapa fungsi manajemen administratif virtualisasi.
Komunitas Open Source (Xen, KVM Hypervisor, dll) VS Vendor yang Menanamkan Software Open Source pada Produknya
Xen (www.xen.org) dan KVM
(www.linux-kvm.org) merupakan kelompok open source independen yang
digunakan para pengembang untuk mengembangkan program dalam kategori
bisnis. Jika dibandingkan dengan hasil pengembangan versi vendor, maka
open source yang dihasilkan bisa dikatakan nilainya lebih rendah karena
belum memiliki daya jual tambahan pada sisi pembuatan daur operasi mesin
virtual, optimisasi, perencanaan kapasitas, mobilitas, diagnosa,
monitoring, manajemen penyimpanan, ketersediaan tinggi, portal dan
sebagainya.
Dari pemetaan Analisa Gartner pada tahun 2012 didapatkan hasil sebagai berikut:
Dari pemetaan tersebut, bisa dikategorikan tren pengembang virtualisasi pada tahun 2010 adalah sebagai berikut:
- Zona Leader. Dipimpin oleh VMWare (www.vmware.com) berdasarkan beberapa faktor seperti pemahaman yang tinggi terhadap pasar, strategi produk, model bisnis, inovasi teknologi, kemampuan produk dan eksekusi penjualan.
- Zona Challengers. Pada zona ini terdapat Microsoft (www.microsoft.com/en-us/cloud/default.aspx) yang masih mempelajari kebutuhan pengembangan untuk menjadi pemimpin pasar.
- Zona Visionaries. Dihuni Citrix (www.citrix.com) dengan XEN-nya. Citrix memiliki pemahaman yang cukup baik terhadap pasar dan inovasi yang solid serta strategi yang baik. Jika dalam analisis, produk Citrix hasilnya hampir setara dengan VMWare.
- Zona Niche Player. Zona ini diisi Red Hat, Oracle, dan beberapa pemain lainnya.
Perkembangan Virtualisasi Kini
Virtualisasi merupakan konsep dasar dari
sistem cloud computing. Baik private cloud maupun public cloud.
Berbagai faktor pendukung yang mengangkat virtualisasi hingga ke level
ini. Di antaranya yaitu pertumbuhan beban kerja komputasi, kecepatan
pertumbuhan adopsi pelanggan, peningkatan pemakaian Hosted Virtual
Desktop (HVD) pada server, peningkatan pengguna IaaS (Infrastructure as a
Service), pertumbuhan pasar berkat organisasi-organisasi besar yang
pertama kali menggunakan virtualisasi, dan kematangan produk-produk
virtualisasi yang ditawarkan oleh penyedia virtualisasi.
Hubungan Antara VPS dan Cloud IaaS (Infrastruktur as a Service)
VPS yang meggunakan teknologi
virtualisasi jika ditilik dari konsep dasarnya, sebenarnya sama dengan
Cloud Computing bertipe IaaS yang juga bertype virtualisasi.
Bahkan pada VPS kustomisasinya bisa lebih leluasa. Bedanya, Cloud
Computing mengelevasi teknologi virtualisasi dengan apa yang disebut
“inovasi”. Yaitu kemampuan server agar bisa berada di banyak tempat dan
tetap saling terhubung.