- Home >
- Masalah Sosial
Posted by : Unknown
Minggu, 06 Oktober 2013
MASALAH – MASALAH SOSIAL
Masalah
 sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau 
masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi 
bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan 
hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau 
masyarakat.
 Pengertian masalah kesejahterahan sosial pada dasarnya tidak berbeda 
dengan masalah sosial.Ernest Burgess, mengemukakan teori tentang 
massalah sosial dalam perkembangan sosiologi dapat dikelompokan menjadi 
lima :
1. Masalah sosial sebagai patologi organik individual.
2. Masalah sosial sebagai patologi sosial.
3. Masalah sosial sebagai disorganisasi personal dan sosial.
4. Masalah sosial sebagai koonflik-konflik nilai.
5. Masalah sosial sebagai proses.
Masalah
 sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai 
dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber 
masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya 
masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki 
kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi 
sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi       :  Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya         : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis        : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis     : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
 1. Faktor Ekonomi
Faktor
 ini merupakan faktor terbesar terjadinya masalah sosial. Apalagi 
setelah terjadinya krisis global PHK mulai terjadi di mana-mana dan bisa
 memicu tindak kriminal karena orang sudah sulit mencari pekerjaan.
 2. Faktor Budaya
Kenakalan
 remaja menjadi masalah sosial yang sampai saat ini sulit dihilangkan 
karena remaja sekarang suka mencoba hal-hal baru yang berdampak negatif 
seperti narkoba, padahal remaja adalah aset terbesar suatu bangsa 
merekalah yang meneruskan perjuangan yang telah dibangun sejak dahulu.
 3. Faktor Biologis
Penyakit menular bisa menimbulkan masalah sosial bila penyakit tersebut sudah menyebar disuatu wilayah atau menjadi pandemik.
 4. Faktor Psikologis
Aliran
 sesat sudah banyak terjadi di Indonesia dan meresahkan masyarakat 
walaupun sudah banyak  yang ditangkap dan dibubarkan tapi aliran serupa 
masih banyak bermunculan di masyarakat sampai saat ini.
 Di Indonesia sendiri terjadi banyak masalah social yang tidak kunjung 
terselesaikan, salah satunya adalah masalah kemiskinan. Berdasarkan data
 Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin di Indonesia 
tahun 1996 masih sangat tinggi, yaitu sebesar 17,5 persen atau 34,5 juta
 orang. Hal ini bertolak belakang dengan pandangan banyak ekonom yang 
menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat meningkatkan 
pendapatan masyarakat dan pada akhirnya mengurangi penduduk miskin.
Perhatian
 pemerintah terhadap pengentasan kemiskinan pada pemerintahan reformasi 
terlihat lebih besar lagi setelah terjadinya krisis ekonomi pada 
pertengahan tahun 1997. Meskipun demikian, berdasarkan penghitungan BPS,
 persentase penduduk miskin di Indonesia sampai tahun 2003 masih tetap 
tinggi, sebesar 17,4 persen, dengan jumlah penduduk yang lebih besar, 
yaitu 37,4 juta orang.
Bahkan,
 berdasarkan angka Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) 
pada tahun 2001, persentase keluarga miskin (keluarga prasejahtera dan 
sejahtera I) pada 2001 mencapai 52,07 persen, atau lebih dari separuh 
jumlah keluarga di Indonesia. Angka- angka ini mengindikasikan bahwa 
program-program penanggulangan kemiskinan selama ini belum berhasil 
mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia. 
Pada
 dasarnya ada dua faktor penting yang dapat menyebabkan kegagalan 
program penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Pertama, program- 
program penanggulangan kemiskinan selama ini cenderung berfokus pada 
upaya penyaluran bantuan sosial untuk orang miskin.Hal itu, antara lain,
 berupa beras untuk rakyat miskin dan program jaring pengaman sosial 
(JPS) untuk orang miskin. Upaya seperti ini akan sulit menyelesaikan 
persoalan kemiskinan yang ada karena sifat bantuan tidaklah untuk 
pemberdayaan, bahkan dapat menimbulkan ketergantungan.
Program-program
 bantuan yang berorientasi pada kedermawanan pemerintah ini justru dapat
 memperburuk moral dan perilaku masyarakat miskin. Program bantuan untuk
 orang miskin seharusnya lebih difokuskan untuk menumbuhkan budaya 
ekonomi produktif dan mampu membebaskan ketergantungan penduduk yang 
bersifat permanen. Di lain pihak, program-program bantuan sosial ini 
juga dapat menimbulkan korupsi dalam penyalurannya. Hal ini lah yang 
menjadi penyebab lambannya pengetasan kemiskinan di Indonesia.
Cara Penyelesaian Masalah Sosial
Pengangguran
 dapat menyebabkan kemiskinan, dan selanjutnya menimbulkan kejahatan dan
 permusuhan atau pertikaian dalam masyarakat. Hal ini merupakan masalah 
sosial yang harus kita atasi. 
Pemerintah
 selalu berusaha mengatasi berbagai persoalan sosial dengan peran serta 
tokoh masyarakat, pengusaha, pemuka agama, tetua adat, dan Iain-Iain. 
Berbagai cara yang dapat dilakukan oleh berbagai pihak dalam membantu 
mengatasi masalah sosial antara lain :
A. Menjadi orang tua asuh bagi anak sekolah yang kurang mampu.
B. Tokoh agama memberikan penyuluhan tentang keimanan dan moral dalam menghadapi persoalan sosial.
C. Para pengusaha dan lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan lain ikut memberikan beasiswa.
D. Lembaga
 Bantuan Hukum (LBH) dan Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) membantu dalam 
berbagai bidang dimulai dengan penyuluhan sampai bantuan berupa materi.
E. Lembaga-lembaga
 dari PBB seperti UNESCO, UNICEF, dan WHO memberikan bantuan kepada 
pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah sosial.
F. Para dermawan yang secara pribadi banyak memberi bantuan kepada masyarakat sekitarnya berupa materi.
G. Organisasi
 pemuda seperti karang taruna yang mendidik dan mengarahkan para remaja 
putus sekolah dan pemuda untuk berkarya dan berusaha mengatasi 
pengangguran.
H. Perguruan tinggi melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan berbagai penyuluhan.
 Selain cara-cara tersebut di atas, pemerintah juga menggalakkan berbagai program untuk mengatasi masalah sosial antara lain :
1. Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
BOS
 diberikan kepada siswa-siswa sekolah mulai dari sekolah dasar sampai 
tingkat SLTA. Tujuannya untuk meringankan biaya pendidikan.
2. Pemberian Bantuan  Langsung Tunai (BLT).
BLT
 diberikan kepada masyarakat miskin yang tidak berpenghasilan sebagai 
dana kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
3. Pemberian Kartu Askes.
Bagi
 keluarga miskin pemerintah memberikan kartu Askes untuk berobat ke 
puskesmas atau rumah sakit yang ditunjuk dengan biaya ringan atau 
gratis.
4. Pemberian Beras Untuk Masyarakat Miskin (Raskin).
Pemberian bantuan pangan dari pemerintah berupa beras dengan harga yang sangat murah.
5. Pemberian Sembako.
s
 Sumber http://sosbud.kompasiana.com/2013/01/11/masalah-sosial-523482.html
 
 
 
 

 
 
 
