Contoh
Kasus Implementasi Komputasi dalam bidang Matematika
Pada postingan ini saya akan menjelaskan contoh kasus yang terdapat di dalam Teknik Komputasi dalam bidang matematika yaitu pada website online Wolfram Alpha. Wolfram Alpha sendiri adalah mesin penjawab yang dikembangkan oleh Wolfram Research.
Merupakan layanan daring yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan secara faktual dengan menghitung jawaban secara terstruktur. Wolfram Alpha memanfaatkan basis data terstruktur yang dimilikinya dan kemudian diolah dengan peranti lunak. Bila mesin pencari lain hanya dapat menampilkan informasi yang tersedia bebas di web, Wolfram Alpha memanfaatkan kumpulan data yang sudah dilisensi dan dinilai para pakar serta informasi luring.
Contoh kasus pada bidang matematika ini adalah menyelesaikan proses soal matematika tentang aljabar yaitu Berapa nilai x pada soal 2x-4=2+4(8/2) dengan menggunakan grafik?
Jika kita menggunakan Wolfram Alpha maka soal tersebut akan langsung dikomputasikan untuk dihitung dan mendapatkan langkah-langkah penyelesain serta bentuk grafiknya sebagai berikut
Pada gambar diatas dijelaskan kita memasukkan soal matematika tersebut pada textbox yang disediakan lalu kita mengklik buttonnya untuk dikomputasikan soal tersebut untuk mencari hasilnya yang didapatkan X = 11 dan langkah-langkahnya jelas disertakan grafik.
Contoh
Kasus Implementasi Komputasi dalam bidang Geografi
Sistem
Informasi Geografis (Geographic Information System disingkat GIS) adalah sistem
informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial
(bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem
komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan
menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi
menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang
yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini.
Teknologi
Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah,
pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan
rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu
tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk
mencari lahan basah(wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi.
1. Manajemen tata guna lahan
Pemanfaatan dan penggunaan lahan merupakan bagian
kajian geografi yang perlu dilakukan dengan penuh pertimbangan dari berbagai
segi. Tujuannya adalah untuk menentukan zonifikasi lahan yang sesuai dengan
karakteristik lahan yang ada. Misalnya, wilayah pemanfaatan lahan di kota
biasanya dibagi menjadi daerah pemukiman, industri, perdagangan, perkantoran,
fasilitas umum,dan jalur hijau. SIG dapat membantu pembuatan perencanaan
masing-masing wilayah tersebut dan hasilnya dapat digunakan sebagai acuan untuk
pembangunanutilitas-utilitas yang diperlukan. Lokasi dari utilitas-utilitas
yang akan dibangun di daerah perkotaan (urban) perlu dipertimbangkan agar
efektif dan tidak melanggar kriteria-kriteria tertentuyang bisa menyebabkan
ketidakselarasan. Contohnya, pembangunan tempat sampah. Kriteria-kriteria yang
bisa dijadikan parameter antara lain: di luar area pemukiman, berada dalam
radius 10 meter dari genangan air, berjarak 5 meter dari jalan raya, dan
sebagainya. Dengan kemampuan SIG yang bisa memetakan apa yang ada di luar dan
di dalam suatu area, kriteria-kriteriaini nanti digabungkan sehingga
memunculkan irisan daerah yang tidak sesuai, agak sesuai, dan sangat sesuai
dengan seluruh kriteria. Di daerah pedesaan (rural) manajemen tata guna lahan
lebih banyak mengarah ke sektor pertanian. Dengan terpetakannya curah hujan,
iklim, kondisitanah, ketinggian, dan keadaan alam, akan membantu penentuan
lokasi tanaman, pupuk yang dipakai, dan bagaimana proses pengolahan lahannya.
Pembangunan saluran irigasi agar dapat merata dan minimal biayanya dapat
dibantu dengan peta sawah ladang, peta pemukiman penduduk, ketinggian
masing-masing tempat dan peta kondisi tanah. Penentuan lokasi gudang dan
pemasaran hasil pertanian dapat terbantu dengan memanfaatkan peta produksi pangan,
penyebarankonsumen, dan peta jaringan transportasi. Selain untuk manajemen
pemanfaatan lahan, SIG juga dapat membantu dalam hal penataan ruang. Tujuannya
adalah agar penentuan pola pemanfaatan ruang disesuaikan dengan kondisi fisik
dan sosial yang ada, sehingga lebih efektif dan efisien. Misalnya penataan
ruang perkotaan, pedesaan, permukiman,kawasan industri, dan lainnya.
2. Inventarisasi sumber daya alam
Secara sederhana manfaat SIG dalam data kekayaan
sumber daya alamiah sebagai berikut:
-
Untuk mengetahui persebaran
berbagai sumber daya alam,
-
Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya: Kawasan lahan potensial dan lahan kritis, Kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak, Kawasan lahan pertanian dan perkebunan, Pemanfaatan perubahan penggunaan lahan, Rehabilitasi dan konservasi lahan.
-
Untuk pengawasan daerah bencana alam, Kemampuan SIG
untuk pengawasan daerah bencana alam, misalnya: Memantau luas wilayah
bencana alam dan pencegahan terjadinya bencana alam pada masa datang.
3. Bagi
perencanaan Wilayah dan Kota
- Untuk bidang sumber daya, seperti kesesuaian lahan pemukiman,
pertanian, perkebunan, tata guna lahan, pertambangan dan energi, analisis
daerah rawan bencana.
- Untuk bidang perencanaan ruang, seperti perencanaan tata ruang
wilayah, perencanaan kawasan industri, pasar, kawasan permukiman, penataan
sistem dan status pertahanan.
- Untuk bidang manajemen atau sarana-prasarana suatu wilayah,
seperti manajemen sistem informasi jaringan air bersih, perencanaan dan
perluasan jaringan listrik.
- Untuk bidang pariwisata, seperti inventarisasi pariwisata dan
analisis potensi pariwisata suatu daerah.
- Untuk bidang transportasi, seperti inventarisasi jaringan
transportasi publik, kesesuaian rute alternatif, perencanaan perluasan sistem
jaringan jalan, analisis kawasan rawan kemacetan dan kecelakaaan.
-
Untuk bidang sosial dan budaya, seperti untuk mengetahui luas dan
persebaran penduduk suatu wilayah, mengetahui luas dan persebaran lahan
pertanian serta kemungkinan pola drainasenya, pendataan dan pengembangan
pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan pada suatu kawasan, pendataan dan
pengembangan pemukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, rumah sakit, sarana
hiburan dan perkantoran.
Sumber: http://revaayusentika.blogspot.co.id/2017/03/contoh-kasus-implementasi-komputasi.html